Selain berhaji dan puasa sunnah, berkurban merupakan salah satu amalan istimewa di bulan Dzulhijjah. Hakikat berkurban (Udhiyyah) ialah untuk meneladani dan menghidupkan sunnah Nabi Ibrahim dan melatih kerelaan melepas sebagian “hak milik” kepada sebenar-benarnya pemilik. Berkurban sangat dianjurkan oleh Agama Islam karena didalamnya ada karena di dalamnya ada keutamaan ampunan, keutamaan pahala berbagi
Mengutip tauziyah Ustad Hanif yang dimuat pada SINDOnews.com, ada alasan mengapa kita perlu berkurban.
- Mengagungkan Syiar Allah ‘Azza wa Jalla.
- Memenuhi Perintah Allah Ta’ala dan Rasulullah SAW. Sebagaimana dalam Surat Al-Kautsar disebutkan: “Maka salatlah untuk Tuhanmu dan sembelihlah hewan kurban .” (QS. Al-Kautsar: ayat 2)
- Amalan yang Paling Utama.
Tidaklah seorang anak Adam melakukan pekerjaan yang paling dicintai Allah pada hari Nahr kecuali menyembelih hewan kurban. Hewan itu nanti pada hari Kiamat akan datang dengan tanduk, rambut dan bulunya, dan darah itu di sisi Allah Ta’ala segera menetes pada suatu tempat sebelum menetes ke tanah.
(HR. Tirmizi dan Ibnu Majah) Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pada perayaan Hari raya Idul Adha Poltekkes Kemenkes Semarang selalu mengadakan kegiatan kurban. Civitas akademika memberikan sejumlah uang untuk membeli hewan kurban. Tahun ini terdapat 35 shohibul qurban di lingkungan kampus I Poltekkes Semarang, uang yang terkumpul dari 35 orang tersebut dibelikan sapi dan 2 untuk kambing. Sehingga keseluruhan hewan kurban adalah 5 ekor sapi dan 2 ekor kambing yang dipotong dan dibagi-bagikan kepada masyarakat. Ada sejumlah titik pendistribusian daging qurban diantaranya panti asuhan, pondok pesantren, masyarakat sekitar kampus yang tidak mampu dan juga kepada wilayah binaan Poltekkes Semarang.@humas_polkessemarang