KAJEN,RADARPEKALONGAN - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bangun Science Techno Park (STP) Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan di Desa Karangsari, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan.
STP bidang kesehatan ini dibangun di atas lahan seluas 2,4 hektare, dengan menelan anggaran Rp 93 miliar.
Pembangunan STP bidang kesehatan ini ditandai dengan groundbreaking oleh Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes RI drg Arianti Anaya MKM, Minggu, 10 September 2023.
Dalam groundbreaking itu didampingi Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar, Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Hindun dan Direktur Politeknik Semarang Kementerian Kesehatan Jefri Ardiyanto M.App Sc. Hadir pula di acara ini seluruh direktur Poltekkes Kemenkes se-Indonesia.
Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes RI drg Arianti Anaya, ditemui usai groundbreaking, mengatakan, science techno park merupakan sebuah kawasan terpadu yang menghubungkan antara industri, perguruan tinggi, riset dan pelatihan sebagai bagian dari kampus kesehatan yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan.
Baca juga:Untuk Membangun Kabupaten Pekalongan Butuh Peran Semua Elemen
Menurutnya, di kampus itu ada tri dharma perguruan tinggi. Salah satunya adalah terkait penelitian.
"Penelitian di Poltekkes ini sangat banyak sekali. Apalagi Kementerian Kesehatan punya 38 Poltekkes yang saat ini masih banyak penelitian itu belum dihilirisasi untuk bisa digunakan oleh masyarakat," ujar dia.
Science Techno Park ini adalah milik Kementerian Kesehatan yang akan dipakai untuk memfasilitasi seluruh hasil penelitian-penelitian dari Poltekkes Kemenkes.
"Untuk bisa dihilirisasi kita sudah bekerja sama dengan berbagai industri. Kedepannya ini tak hanya untuk penelitian Poltekkes saja, tapi juga untuk peneliti-peneliti dari seluruh akademi atau institusi yang membutuhkan," katanya.
Menurutnya, pembangunan STP di Kabupaten Pekalongan ditarget selesai akhir Desember 2023. Di tahun 2024, pihaknya akan menambah pengisian dari sarana prasaranya. Sehingga diharapkan untuk bisa segera dimanfaatkan, terutama untuk sektor industri.
"Di sini ada industri kasa untuk bisa memanfaatkan science techno park ini," ungkapnya. Ditambahkan, jika sudah menjadi pusat penelitian, maka akan ada pajak yang akan dikeluarkan ketika pengusaha mau melakukan penelitian atau pemeriksaan laboratorium. Semua itu ada fee. Di dalam fee itu ada pajak yang akan dikembalikan ke daerah.
"Kita juga akan membangun penginapan yang nantinya kita harapkan bisa terintegrasi kalau ada peneliti atau pengusaha akan memanfaatkan techno park ini. Mereka tidak usah jauh-jauh bisa menginap di sini karena kita akan buat ada kolamnya, ada semuanya, sehingga mereka bisa nyaman. Ini akan mendukung ekonomi dari Pekalongan," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Politeknik Semarang Kementerian Kesehatan Jefri Ardiyanto, mengatakan, di kawasan 2,4 hektare ini akan dibangun tiga bangunan, yaitu gedung official dan workshop berlantai empat dan gedung pusat kajian yang berlantai dua.
Pembangunan STP khusus bidang kesehatan ini menghabiskan dana total sekitar Rp 93 miliar. Pengerjaan pembangunan sekitar 165 hari dan harapannya sampai akhir bulan Desember 2023 sudah selesai.
Setelah pembangunan selesai, kedepannya juga akan dibangun hotel untuk memfasilitasi peneliti-peneliti dari 38 Poltekkes Kemenkes, serta menjadi tempat untuk menggelar event-event tingkat nasional.
"Tentu ini bisa menambah pendapatan warga Kabupaten Pekalongan dengan adanya keramaian dan sebagainya," ujarnya.
Ia berharap, pembangunan Science Techno Park bisa berkelanjutan. Di tahun ini, fokus pada pembangunan gedung empat lantai dan gedung dua lantai sebagai pusat kajian, sehingga bisa segera beroperasi.
"Karena sebagaimana disampaikan oleh Ibu Dirjen sarana prasarana kan belum, jadi kita fokuskan ini nanti Desember selesai dilanjutkan sarana prasarana, baru nanti kita lakukan perencanaan dan pembangunan lebih lanjut," ujarnya.
Menurutnya, Science Techno Park ini sebagai pusat penelitian di ranah teknologi kesehatan.
"Teman-teman dari 38 Poltekkes ini dengan berbagai jurusan yang ada. Kami memiliki keperawatan, kebidanan, radiologi, kesehatan lingkungan, gizi, tentunya penelitian-penelitian yang bernuansa kesehatan. Produk-produk inovasi yang kemudian nanti kita bisa hilirisasi dan nanti kita akan menggandeng dunia industri. Dengan penelitian-penelitian yang inovasi itu kita bisa kembangkan, bisa meningkatkan derajat kesehatan dan untuk pelayanan masyarakat Indonesia," tandas dia.
Sumber : https://radarpekalongan.disway.id/read/34597/kemenkes-bangun-science-techno-park-bidang-kesehatan-di-kabupaten-pekalongan/15