Hai, ini adalah sebuah cerita yang telah membuka mata saya memberikan banyak pembelajaran. Saya Deva Lestari mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang Program Studi Imaging Diagnostik Program Pascasarjana. Sebagai seorang mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang membuat saya memiliki sebuah kesempatan emas untuk melakukan sebuah magang di Taiwan selama 4 bulan. Magang ini merupakan bagian dari program TEEP (Taiwan Experience Education Program).
Taiwan Experience Education Program (TEEP) adalah inisiatif yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Taiwan pada tahun 2015 untuk mendorong mahasiswa internasional berpartisipasi dalam magang profesional jangka pendek di universitas Taiwan. TEEP menawarkan lebih dari 500 kesempatan magang setiap tahun di berbagai bidang. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta sambil merasakan sistem pendidikan di Taiwan secara langsung.
Saya melakukan magang di Department of Medical Imaging and Radiological Science, Chang Gung University Taiwan. Chang Gung University (CGU) adalah universitas swasta di Taoyuan, Taiwan, yang didirikan pada tahun 1987 dan dikenal dengan program kedokteran, teknik, dan manajemen. Universitas ini memiliki empat fakultas dan menjalin kerja sama internasional dengan banyak universitas. Di CGU saya melakukan magang di bawah naungan Profesor Jiun Jie Wang.
Dalam kesempatan magang ini saya terlibat aktif dalam riset yang dilakukan oleh Profesor Jiun Jie Wang mengenai develop an image based biomarker for neurodegenerative disease. Tugas utama saya selama magang adalah melakukan riset dengan fokus pada pengembangan metode diagnostik terbaru. Saya membantu dalam pengolahan data, analisis gambar medis, dan menguji beberapa teknik baru yang berpotensi untuk meningkatkan akurasi diagnosis di bidang kesehatan. Tentu saja, itu bukan hal yang mudah, namun saya sangat menikmati tantangannya. Saya belajar banyak tentang metodologi riset yang lebih mendalam dan lebih terstruktur serta artificial intelligence yang dapat berperan dalam membantu penegakkan diagnosis. Selama melakukan riset, kita diharapkan saling berdiskusi satu sama lain agar mendapatkan hasil yang optimal baik berdiskusi dengan professor, research assistant, maupun teman TEEP lain. Tujuan dari magang yang saya lakukan di CGU adalah pengalaman praktis dalam riset biomarker untuk penyakit neurodegeneratif dan penerapan kecerdasan buatan (AI), serta mengembangkan keterampilan dan koneksi profesional di bidang kesehatan.
Namun, magang saya di Taiwan tidak hanya tentang kerja dan riset saja. Di luar kegiatan akademis, saya juga berkesempatan mengikuti beberapa kegiatan yang diadakan oleh pemerintah Taiwan maupun PPI di Taiwan, seperti acara “City Explotion Tour” yang memungkinkan saya menjelajahi Taiwan serta bertemu dengan mahasiswa dan profesional dari berbagai negara. Kegiatan ini sangat membuka wawasan, karena saya bisa berdiskusi dengan banyak orang yang memiliki latar belakang dan pemikiran yang berbeda-beda. Selain itu, kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang budaya Taiwan dan keindahan alamnya yang mempesona. Tak hanya itu saya juga aktif mengikuti kegiatan PPI Taiwan seperti acara silahturami bersama FORMIT maupun dengan mahasiswa Indonesia di CGU dalam berbagai acara.
Acara city explotion tour yang diadakan oleh Taiwan Digital diplomacy Association dengan melibatkan mahasiswa asing dari berbagai negara dan menjelejahi sejarah kota taiwan
Acara Edu Fair yang dilakukan oleh Formit (organisasi mahasiswa muslim di Indonesia) bertukar cerita mengenai suka duka mahasiswa islam di Taiwan dan pemberian motivasi
Sport Day CGU 2024, mahasiswa Indonesia membuka stand dan menjual bebrbagai makanan khas Indonesia serta berperan dalam perlombaan yang dilakukan
Acara riflah formit di wulai dengan mahasiswa islam di Taiwan sebagai salah satu ajang silahturahmi
Sebagai seorang Muslim, tentu saja ada tantangan tersendiri ketika berada di negara yang mayoritas penduduknya bukan Muslim. Tetapi saya merasakan toleransi yang sangat tinggi dari masyarakat sekitar. Banyak orang Taiwan yang sangat menghargai perbedaan dan saling toleransi. Magang di Taiwan ini tidak hanya memberikan pengalaman tentang bagaimana pendidikan dan penelitian yang ada di Taiwan tetapi juga betapa pentingnya kolaborasi internasional dan toleransi antarbudaya. Selain itu, magang ini juga mengajarkan saya untuk tetap berpikiran terbuka dan belajar dari setiap pengalaman, baik itu dalam konteks profesional maupun dalam memahami budaya yang berbeda.
Saya sangat bersyukur dan menyampaikan terima kasih kepada Bapak Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang serta segenap pengelola, atas kesempatan dan dukungan mengikuti kegiatan magang ini. Semoga mahasiswa-mahasiswa yang lain dapat turut serta merasakan pengalaman yang sangat berharga semacam ini.