Guna mempercepat pemerataan pendidikan di Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK) serta wilayah yang memiliki tantangan kesehatan khusus, pemerintah merancang sebuah program afirmasi yang mendukung keberpihakan dalam bidang pendidikan tinggi kesehatan. Program ini, yang dikenal sebagai Program Afirmasi Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan (Padinakes), memberikan kesempatan bagi putra-putri Indonesia untuk menempuh pendidikan tinggi kesehatan dan selanjutnya dapat mengabdi di bidang kesehatan masyarakat setelah menyelesaikan pendidikan.
Secara nasional, implementasi Padinakes terbagi dalam beberapa tahapan, mulai dari diseminasi informasi, pendataan, pendaftaran, rekrutmen, hingga seleksi dan pembekalan. Mahasiswa peserta Padinakes menerima dukungan penuh dalam bentuk biaya pendidikan, tunjangan hidup, serta pembinaan atau pendampingan akademik yang dirancang khusus untuk memastikan keberhasilan studi mereka. Program ini memungkinkan peserta menyelesaikan pendidikan tinggi dengan baik di lingkungan kampus Poltekkes Kemenkes, termasuk di Poltekkes Kemenkes Semarang.
Pada tahun 2024, Poltekkes Kemenkes Semarang telah mencatat pencapaian 3.839 lulusan, termasuk 10 lulusan dari Program Padinakes yang berasal dari Program Studi Diploma III Kesehatan Gigi. Sebagai bagian dari upaya percepatan dalam pendayagunaan lulusan, Poltekkes Kemenkes Semarang juga menyelenggarakan kegiatan “Sosialisasi, Advokasi, dan Pendayagunaan Program Padinakes serta Monitoring dan Evaluasi Kerja Sama.”
Pentingnya Monitoring dan Evaluasi Kerja Sama
Monitoring dan evaluasi (monev) kerja sama adalah langkah krusial dalam memastikan keberlanjutan dan kesuksesan pelaksanaan program Padinakes. Proses monev ini mencakup seluruh aspek pengelolaan kerja sama, mulai dari perencanaan, pelaksanaan program, pemantauan dan evaluasi, hingga peninjauan kinerja kerja sama secara berkesinambungan. Hal ini juga mencakup aspek kerja sama dalam pendayagunaan lulusan yang diharapkan dapat menjadi tenaga kesehatan andal di wilayah mereka.
Kegiatan monitoring dan evaluasi ini melibatkan berbagai mitra kerja sama Poltekkes Kemenkes Semarang, seperti rumah sakit, dinas kesehatan tingkat provinsi, kabupaten/kota di Jawa Tengah, serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Narasumber dalam kegiatan ini antara lain Direktur Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI yang membawakan topik “Kebijakan Upaya Pendayagunaan Lulusan Program Afirmasi Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan (Padinakes),” serta perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yang mengangkat tema “Link and Match Kebutuhan dan Peluang Lulusan Tenaga Kesehatan di Provinsi Jawa Tengah.”
Diharapkan kegiatan ini dapat mempercepat serapan tenaga kesehatan lulusan Padinakes ke berbagai fasilitas pelayanan kesehatan, terutama di daerah yang membutuhkan. Melalui kerja sama dan komitmen bersama dari berbagai pihak, Padinakes diharapkan dapat menciptakan tenaga kesehatan yang berkualitas tinggi serta memberikan kontribusi nyata bagi kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia
Sambutan Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang
Pemaparan materi oleh subkoordinator SDM Kes dinkes provinsi jawa tengah; Bapak Heri Purnomo, SKM, M.Kes
Sosialisasi Pendayagunaan Lulusan oleh Direktur Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Kemenkes RI ; Ibu Anna Kurniati, SKM, MA, PhD
Foto bersama Peserta Sosialisasi Padinakes