Poltekkes Kemenkes Semarang Menuju 100 % Prodi Terakreditasi Unggul

Walikota Berikan Apresiasi terhadap Program Rintisan Sekolah Perempuan yang Diinisiasi Poltekkes Semarang

Transformasi layanan primer kesehatan merupakan salah satu upaya strategis dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Implementasi transformasi ini diharapkan mampu menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. Dalam kerangka ini, Poltekkes Kemenkes Semarang telah mengambil inisiatif penting melalui program rintisan sekolah perempuan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga melalui edukasi kesehatan dan pelatihan praktis.

Dalam rangka Gebyar PKK di yang dilaksanakan pada Minggu 9 Juni 2024 bertempat di wilayah Kecamatan Gajahmungkur, Wakil Direktur II Dr. Supriyadi, MN, dan Ketua Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Dr. Fatimah S.ST., M.Kes., menyerahkan secara simbolis bantuan pelatihan kepada Wali Kota Semarang, Dr.  Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M.Sos, yang akrab disapa Mbak Ita. Bantuan ini kemudian diteruskan kepada Ketua FKK Kelurahan Sampangan.

Edukasi kesehatan merupakan salah satu pilar utama dalam program rintisan sekolah perempuan. Dalam kegiatan ini, para peserta mendapatkan pengetahuan mendalam tentang pentingnya menjaga kesehatan kulit dan reproduksi. Pengetahuan tentang kesehatan kulit meliputi cara merawat kulit agar tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kulit. Sementara itu, edukasi kesehatan reproduksi mencakup informasi tentang kesehatan organ reproduksi, pentingnya menjaga kebersihan, serta pencegahan penyakit menular seksual.

Penyuluhan ini sangat penting karena kesehatan kulit dan reproduksi merupakan bagian integral dari kesehatan umum yang sering kali diabaikan. Dengan pemahaman yang baik tentang kedua aspek ini, perempuan dapat lebih waspada terhadap tanda-tanda awal masalah kesehatan dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Ini tidak hanya berdampak positif pada kesehatan individu tetapi juga meningkatkan kualitas hidup keluarga secara keseluruhan.

Selain edukasi kesehatan, program ini juga mencakup pelatihan praktis pembuatan sabun berbahan eco enzyme. Eco enzyme adalah cairan hasil fermentasi limbah organik yang memiliki banyak manfaat, termasuk sebagai bahan dasar pembuatan sabun. Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan cara mengolah limbah organik menjadi eco enzyme dan menggunakan cairan ini untuk membuat sabun yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis.

Proses pembuatan sabun eco enzyme melibatkan beberapa langkah, mulai dari pengumpulan bahan-bahan organik, fermentasi, hingga pencampuran dan pencetakan sabun. Pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan baru tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi peserta. Dengan kemampuan membuat sabun sendiri, peserta dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga dan bahkan memulai usaha kecil yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga.

Melalui kombinasi edukasi kesehatan dan pelatihan praktis ini, program rintisan sekolah perempuan diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap kualitas hidup keluarga. Pengetahuan tentang kesehatan kulit dan reproduksi membantu perempuan menjaga kesehatan diri dan keluarganya, sementara keterampilan pembuatan sabun eco enzyme menawarkan peluang ekonomi baru.

Implementasi transformasi layanan primer kesehatan melalui rintisan sekolah perempuan ini merupakan bukti nyata komitmen Poltekkes Kemenkes Semarang dalam memberdayakan masyarakat. Ketua tim pengabdian, Dwi Rochmayanti, S.ST., M.Eng., menyatakan bahwa program ini dirancang untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi peserta. “Kami berharap, melalui program ini, para perempuan dapat menjadi agen perubahan dalam keluarga dan komunitas mereka, mempromosikan kesehatan, kebersihan, dan keberlanjutan lingkungan,” ujar Dwi Rochmayanti.

Kegiatan ini juga mendapat apresiasi tinggi dari Wali Kota Semarang, Mbak Ita, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kesehatan dan lingkungan. “Kegiatan seperti ini sangat penting untuk mempromosikan dan mengimplementasikan 10 Program pokok PKK, dan peran Perempuan menjadi penting karena menjadi Soko Guru keluarga,” kata Mbak Ita.

Dengan sinergi antara edukasi kesehatan dan keterampilan praktis, program ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menginspirasi inisiatif serupa di berbagai daerah. Melalui upaya bersama, diharapkan tercipta masyarakat yang lebih sehat, mandiri, dan sejahtera, sesuai dengan tujuan utama transformasi layanan primer kesehatan @humas_polkessemarang

Berita Terbaru

Scroll to Top
× Bantuan
Skip to content